Menjelang Akhir Tahun, Permintaan Bapok di Kalsel Meningkat, Harga Mulai Merangkak Naik

WAWANCARA: Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Ahmad Bagiawan - Foto Dok


HABARDIGITAL.COM, BANJARBARU - Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Ahmad Bagiawan, mengungkapkan bahwa menjelang akhir tahun ini permintaan terhadap sejumlah bahan pokok mengalami peningkatan signifikan. Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya berbagai momentum besar yang berlangsung hampir bersamaan, seperti perayaan Natal, Tahun Baru, serta Haul Guru Sekumpul di akhir Desember mendatang.

“Tahun ini cukup padat, karena selain Natal dan Tahun Baru, kita juga akan menghadapi Haul sekitar tanggal 25 atau 28 Desember. Jadi, salah satu fokus kita adalah memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga,” jelas Ahmad Bagiawan saat ditemui di Banjarmasin, Selasa (4/11/2025).

Menurutnya, dalam sepekan terakhir harga sejumlah bahan pokok mulai menunjukkan tren kenaikan.

“Bawang merah misalnya, minggu lalu masih di kisaran Rp30 ribu per kilogram, sekarang sudah naik rata-rata menjadi Rp37.962,00. Bahkan di beberapa daerah seperti Tanah Laut, Banjarbaru, dan Hulu Sungai Selatan sudah menembus Rp40 ribu per kilogram,” ujarnya.

BACA JUGA: Tak Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum, OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Aceh Ventura

Selain bawang merah, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga antara lain bawang putih rata-rata Rp33.000,00/kg, bawang prai Rp22.000,00/kg, serta telur dan daging ayam yang turut merangkak naik.

Namun, Ahmad memastikan bahwa untuk komoditas beras, stok masih aman berkat adanya jadwal panen di beberapa wilayah Kalimantan Selatan.

“Untuk beras premium dan medium masih aman karena terbantu dengan produksi lokal kita,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipatif, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin telah menginstruksikan Dinas Perdagangan untuk menggelar operasi pasar selama satu bulan penuh, mulai 4 November hingga 4 Desember 2025, yang akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Kalsel.

“Atas perintah Pak Gubernur, operasi pasar dimulai hari ini dan akan berlangsung sampai 4 Desember. Seluruh kabupaten/kota akan kami datangi,” terang Ahmad Bagiawan.

Dalam operasi pasar tersebut, pemerintah akan menjual beberapa bahan pokok dengan harga di bawah pasaran, seperti gula pasir Rp16.000,00/kg dan minyak goreng Rp15.700,00/liter. Untuk menjaga pemerataan, pembelian dibatasi hanya satu hingga dua kilogram per orang.

“Kita batasi pembelian, tidak boleh memborong. Tujuannya agar masyarakat lain juga bisa menikmati harga distributor,” tegasnya.

BACA JUGA: Meriah! Gubernur Kalsel Resmi Buka Porprov XII Kalsel 2025 di Tanah Laut

Ahmad Bagiawan juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi borong atau panic buying yang dapat memperparah kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

“Kami paham kebutuhan meningkat, apalagi dengan adanya kegiatan sosial seperti program makanan bergizi gratis dari pemerintah. Tapi masyarakat jangan panik, jangan memborong, karena itu justru akan berdampak pada yang lain dan membuat harga makin naik,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejauh ini kenaikan harga masih tergolong dalam batas wajar dan pihaknya akan terus melakukan pemantauan agar lonjakan harga tidak berlanjut drastis hingga akhir tahun.

“Mudah-mudahan kenaikannya tidak terlalu tinggi. Saat ini bawang merah di Banjarmasin saja naik sekitar Rp3.000,00 dalam seminggu, dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu. Kita pantau terus supaya tidak melonjak lebih jauh,” tutupnya. (mc/ak)

Lebih baru Lebih lama