HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - Dalam upaya memperkuat sistem manajemen mutu laboratorium serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil uji konstruksi, Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar In House Training Implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017, di Banjarmasin, Kamis (11/9/2025).
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini berfokus pada persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi, sebagai bagian dari persiapan menuju asesmen akreditasi ulang setelah sebelumnya sempat mengalami pencabutan status akreditasi.
BACA JUGA: DPRD Kalsel Gelar Paripurna Bahas Lima Raperda, Termasuk APBD 2026
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel, Widhe Prima Duanda, yang diwakili oleh Kepala Seksi Kemitraan dan Pengendalian Mutu, Muchlidani.
“Implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017 sangat penting bukan hanya untuk memenuhi syarat akreditasi, tapi juga agar hasil uji yang kita hasilkan memiliki keabsahan dan diakui secara nasional maupun internasional,” ujar Muchlidani dalam sambutannya.
Ia berharap seluruh personel laboratorium, termasuk dari bagian tata usaha, pengujian, bisa mengikuti pelatihan ini secara aktif dan mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu secara konsisten dalam pekerjaan sehari-hari.
Dalam pelatihan ini, peserta juga dibekali pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman terhadap implementasi standar SNI 17025.
Muchlidani menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh sebagai bentuk efisiensi sekaligus jaminan peningkatan kompetensi.
“Akhir dari pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman teknis, tetapi juga membentuk budaya kerja yang bertanggung jawab dan berintegritas dalam setiap proses pengujian yang dilakukan,” tambahnya.
Apalagi Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel sempat kehilangan akreditasi akibat berbagai kendala teknis dan administratif. Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan, baik dari publik maupun lembaga sertifikasi, terhadap integritas hasil pengujian yang mereka lakukan.
“Ini langkah awal kita untuk membuktikan bahwa laboratorium ini layak diakui kembali secara resmi. Semua personel harus satu visi, karena akreditasi bukan hanya soal dokumen, tapi soal sistem yang hidup dalam kerja sehari-hari,” pungkas Muchlidani.
BACA JUGA: Tingkatkan Kerjasama dan Kolaborasi, Jasa Raharja Kalsel Lakukan Kunjungan ke Polres Tanah Laut
Sementata itu, Narasumber dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hara Isidoro Simarmata, yang memberikan pendalaman materi langsung terkait penerapan standar 17025:2017.
Ia menekankan bahwa pelatihan ini sangat penting, khususnya menjelang asesmen laboratorium yang direncanakan akan dilaksanakan di akhir bulan.
“Untuk menjadi laboratorium yang berintegritas, kompetensi adalah syarat mutlak. Maka, pelatihan ini bukan hanya formalitas, tapi bagian dari pembuktian bahwa kita siap mendapatkan kembali akreditasi,” ujar Hara.
Pelatihan ini dijadwalkan berakhir pada Jumat (12/9/2025) dan akan diikuti dengan penyusunan dokumen teknis serta simulasi asesmen internal sebagai bagian dari proses revitalisasi laboratorium ke arah yang lebih profesional dan akuntabel. (mc/ak)