Kabupaten Kedua Setelah Paser, Pemkab Balangan Salurkan 151 Unit Mobil Operasional Kades

BANTUAN: Bupati Balangan serahkan langsung unit operasional mobil kepada Kades - Foto Dok


HABARDIGITAL.COM, BALANGAN - Kabupaten Balangan mencatat sejarah baru dengan memberikan bantuan mobil operasional kepada seluruh Kepala Desa, demi meningkatkan mobilitas mereka dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 

Sebanyak 151 unit mobil transmisi manual disalurkan ke setiap desa, dengan total anggaran mencapai Rp39,2 miliar, menjadikannya sebagai kabupaten kedua di Indonesia yang menerapkan program inovatif setelah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Rapat Paripurna, Bupati Balangan Siap Jalankan Amanah

Bupati Balangan, H Abdul Hadi, menyampaikan pentingnya langkah ini dalam mendukung kinerja aparatur desa. program tersebut sebuah terobosan.


"Mobil operasional ini bukan sekadar simbol, tetapi alat penting untuk mendukung tugas pemerintahan desa dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Ini adalah terobosan berani untuk kemajuan pelayanan publik di Balangan," ujarnya saat seremonial penyerahan kunci di Kantor Bupati Balangan, Rabu (15/11/2023).


Masing-masing mobil dinas dilengkapi dengan plat dan stiker khusus untuk mudah dikenali oleh masyarakat. Namun, Bupati menegaskan bahwa penggunaan mobil ini harus sesuai dengan tugas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. 

"Penggunaan di luar tugas dapat menciptakan sorotan masyarakat yang merugikan pemegangnya. Ini adalah aset negara yang harus digunakan secara bijaksana dan bertanggung jawab," tegasnya.

BACA JUGA: Disporapar Balangan Sukses Menggelar Festival Olahraga Tradisional 2023

Sementara itu, Hudi Darmawan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Balangan menjelaskan bahwa mekanisme penggunaan mobil dinas untuk kepala desa sudah diatur melalui Peraturan Bupati Nomor 20 tahun 2023. 

"Spesifikasi mobil dinas tersebut sudah diatur standarisasinya dan disesuaikan dengan keperluan. Semoga program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam pelayanan publik tetapi juga memberikan dorongan positif untuk inovasi di tingkat desa, menciptakan desa-desa yang semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat," tutupnya. (rza/ak)

Lebih baru Lebih lama