Demo Warga Perkebunan Sawit di Seruyan Kalteng Berujung Bentrok, 3 Orang Tertembak 1 Meninggal

BENTROK: Lahan sawit menjadi tempat aksi unjuk rasa - Foto Net 


HABARDIGITAL.COM, SERUYAN - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat di kawasan PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP) kembali pecah. 

Masyarakat yang tidak puas atas hasil mediasi, kembali melakukan aksi unjuk rasa. Namun, aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat menunjukkan adanya perilaku anarkis.

Kapolda Kalteng, Irjen Pol Nanang Avianto, melalui Kabid Humas, Kombes Pol Erlan Munaji meminta kepada seluruh masyarakat setempat, agar dapat menyampaikan aspirasi dan keluhannya dengan damai.


"Kalau kita menyampaikan dengan damai, tentu kita bisa mendapatkan hasil yang saling menguntungkan dan tidak ada korban," katanya, Sabtu, (7/9/2023).


Dijelaskannya, penyampaian aspirasi dengan anarkis hanya akan merugikan diri sendiri serta masyarakat lain yang tidak mengetahui akar permasalahan tersebut.

Sementara itu, dirinya juga mengimbau masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga iklim investasi yang aman di Kalteng.

"Sebelumnya sudah ada sejumlah masyarakat dan tokoh masyarakat yang setuju dengan kesepakatan bersama. Jadi bagi yang belum menyetujui, mari kita duduk bersama menyampaikan dengan damai tanpa adanya aksi bentrok," pungkasnya.

Sementara itu, diberitakan sebanyak tiga orang warga Desa Bangkal, Seruyan, dilaporkan tertembak peluru tajam oleh aparat kepolisian pada Sabtu (7/10/2023), satu di antaranya meninggal dunia.

Dalam aksinya itu, warga disebut menuntut 20 persen plasma dan kawasan hutan di luar hak guna usaha (HGU) kepada perusahaan sawit, PT Hampara Masawit Bangun Persada (HMBP).

Aksi penolakan yang dilakukan warga dilaporkan sudah dimulai sejak 16 September 2023 hingga pagi tadi. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengatakan ada tiga orang warga ditembak oleh polisi saat demonstrasi.(net/ak)

Lebih baru Lebih lama